Rabu, 19 Maret 2014

Kata-kata Sepele yang Tidak Boleh Diucapkan Pada Anak Kecil

Berikut ini ada Beberapa larangan yang tidak
boleh kamu ucapkan kepada buah hati kamu
diantaranya sebagai berikut.
Memiliki dan membesarkan sang buah hati
punya seni tersendiri. Apalagi, kata para
pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk
menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin
mampu membesarkan buah hati dengan cara
sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal
dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak
pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu,
ada kata-kata yang sebaiknya tidak kamu
lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?

''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika kamu kerap melontarkan kata-kata ini
pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark
Center, mengatakan anak-anak akan berpikir
tidak ada gunanya berbicara dengan orang
tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika kamu
terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak
sejak mereka kecil, biasanya mereka akan
mengatakan hal serupa ketika dewasa.''

''Kamu Itu...''
Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk
mengubah anak-anak. Jika seorang ibu
mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'',
maka anak akan menelan begitu saja label itu
tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita
memberikan label buruk pada anak-anak, itulah
yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur
hidup.

''Jangan Nangis''
Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan
cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk
anak-anak yang belum dapat mengekspresikan
emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat
menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah
wajar, bila anak-anak merasa sedih atau
ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu
ingin melindungi anak mereka dari perasaan-
perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan
''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih
baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa
emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik
untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie
Glasser, direktur Family Support Services.
Lebih baik, katakan pada anak bahwa kamu
memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu
paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak
akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''
''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing
bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua
membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi
referensi terhadap perkembangan anak-anak.
Namun, tolong, jangan katakan ini di depan
anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu
yang berbeda. Mereka punya kepribadian
tersendiri. Membandingkan anak dengan orang
lain berarti kamu menginginkan anak kamu
menjadi orang yang berbeda.
Semoga beberapa referensi kata-kata diatas bisa
di jadikan untuk pedoman atau pegangan, salam.