Senin, 08 Juli 2013

SOAL MAUT DAN KEMATIAN

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. "
(QS. Ali-'Imran : 185)

Sebagaimana kita maklum, Allah Subhanahu Wa Ta'ala jadikan makhluk yang bernyawa ada batasnya.
Hidup itu ada batasnya, ialah yang dinamakan "Ajal" seperti Firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Yunus Ayat 49 (artinya) :
"Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya)."

Kematian adalah hal penting. Tak kurang dari 145 ayat dalam Al Qur'an yang menyebut atau membahas masalah kematian.
Tentang waktu kematian adalah rahasia Allah semata. Tidak ada yang tahu kapan, di mana dan bagaimana seseorang akan mati.
Karena kematian menyangkut terpisahnya ruh dengan badan. Dan tidak ada yang tahu banyak tentang soal ruh kecuali Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman ِ (artinya) :
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh"
Katakanlah, "Ruh itu urusan Tuhan-ku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS. Al-Israa' : 85)

Allah hanya memberi konfirmasi bahwa kematian itu ada dan kerena itu mengingatkan manusia bahwa kematian dapat datang kepada kita sewaktu- waktu dan tidak akan dapat dihindari.
Allah 'Azza Wa Jalla berfirman ُ(artinya) :
"Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh..." ¤ QS. An Nisaa' : 78 .

Dan firman-Nya lagi (artinya) :
Katakanlah : "Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada mu apa yang telah kamu kerjakan." ¤ QS. Al-Jum'ah : 8 .

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Bijaksana untuk mengambil nyawa hamba-Nya, tidak datang memperkosa begitu saja, tetapi dengan adil dan teliti.
Biasanya Jika seseorang manusia akan sampai ajalnya, keluarga orang itu kadang-kadang mendapat alamat atau tanda-tanda.
Misalnya jika salah seorang kelaurga ada yang akan meninggal dunia, maka diantara keluarga ada mimpi copot gigi.
Atau kelakuan orang yang akan meninggal itu sendiri nampak ganjil-ganjil dan sebagainya.

Dan macam-macam pula yang menjadi sebab yang akan mendatangkan kematian manusia yang pada umumnya disebabkan karena penyakit. Akan tetapi jaman sekarang banyak sekali yang mendatangkan sebab kematian manusia, sebab tabrakan kendaraan, sebab terkena setrum listrik, sebab karena pembunuhan, sebab bencana alam, sebab peperangan dan 1001 macam sebab lagi.
Maka sudah menjadi peraturan atau hukum Allah, Ia menjadikan sesuatu dengan ada sebab.
Misalnya, Dia akan menjadikan keturunan manusia disebabkan dengan perkawinan seorang lelaki dengan seorang perempuan.

Begitu seterusnya hukum Allah berlaku sampai hari penutupan dunia, yaitu Kiamat.
Firman Allah di dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 62 (artinya) :
"kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah."
Kalau pada zaman dahulu hanya kaum wanita yang melahirkan anak, maka sekarang pun begitu Tuhan jadikan, ya kaum wanita yang hamil dan melahirkan.
Dari semenjak Sitti Hawa sampai sekarang dan sampai nanti akan datang.


Untuk melengkapi Postingan tentang Maut Dan Kematian ini, berikut kami cantum kan beberapa hadits Nabi yang berhubungan dengan Kematian.


1. "Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya." (HR. Ahmad)

2. "Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian." (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan : Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.

3. "Janganlah seorang mati kecuali dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah." (HR. Muslim)

4. "Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya.
Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, “Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku.” (HR. Bukhari)

5. "Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan." (HR. Ath-Thabrani)

6. "Mati mendadak suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka." (HR. Ahmad)
Penjelasan : Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.

7. "Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya)." (HR. Muslim)

8. "Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan : Kematian ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya tidak boleh melebihi tiga hari.

9. Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri ?”
Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa salam segera menjawab, “Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa.” (HR. Ahmad)

10. "Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya.
Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya.
Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

11. "Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya.
Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung.
Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka." (HR. Ad-Dailami)

12. "Allah mencatat ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik.
Asahlah tajam pisau potong dan ringankan hewan potongnya." (HR. Muslim)

13. "Apabila seorang muslim wafat dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada Allah maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit)." (HR. Abu Dawud)

14. "Percepatlah menghantar jenazah ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan dari beban lehermu." (HR. Bukhari)

15. "Seorang mayit dapat disiksa (kubur) disebabkan tangisan keluarganya." (Kitab Mashabih Assunnah Diterjemahkan Habib Sultan Maulana)
Penjelasan : Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan dan berteriak-teriak.
Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama.
Lalu kenapa si mayit yang harus menanggung akibatnya ?
Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak pernah mengajarkan hal demikian.

16. "Barangsiapa wafat pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at maka dia terpelihara dari fitnah (siksa) kubur." (HR. Abu Ya’la)

17. "Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka." (HR. An-Nasaa’i)

18. Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.”
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam lalu bersabda : “Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur.
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa.
Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.” (HR. Ath-Thabrani)


Saudara ku....
apakah kita sudah siap menghadapi kematian ?
Bukankah kuburan ada disekitar kita ?
Bukankah setiap hari ada yang sakit dan mati di sekitar kita ?
Bukankah itu sudah cukup mengingatkan kita akan kehadirannya ?

Kita tak ada yang tau kapan ia akan menjemput kita, apakah puluhan tahun ?
Beberapa tahun lagi ?
Atau dalam hitungan bulan, hari, jam, atau mungkin beberapa detik lagi ?
Maka perbanyaklah mengingat kematian dan bersiaplah menyambut tamu terakhir yaitu kematian...
Persiapkan diri kita dengan bekal amal sebanyak banyaknya....!!
Ya Allah..., Mudahkanlah saat sakharatul maut kami...
Wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri kepada-Mu.
Dan masukkanlah kami dalam golongan orang-orang sholeh...!!! Aamiin ya Rabbal 'alamiin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar